LIPUTANFLORES.COM|ENDE, – Komisi II DPRD Kabupaten Ende beberapa waktu lalu melakukan kunjungan kerja ke PT SGI di Sokoria kecamatan Ndona Timur, kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Kunjungan tersebut untuk melihat langsung, dampak lingkungan yang timbul sejak beroperasinya proyek geotermal dari 20 januari 2020 hingga kini
Anggota DPRD kabupaten Ende Arminius Wuni Wasa mempertanyakan kontribusi PT SGI untuk masyarakat sekitar selama beroperasi kurang lebih lima tahun ini
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Karena menurutnya, jalan menuju Sokoria Ndona Timur, hingga kini masih rusak parah, padahal hasil alam panas bumi Mutu Bisa beroperasi di wilayah ini
Ia juga mempertanyakan, kontribusi PT SGI untuk daerah ini, seperti apa baik itu untuk pemerintah maupun untuk masyarakat
“Ini bentuk pengkhianatan terhadap masyarakat dan daerah ini, ambil hasil bumi di wilayah ini, namun tidak perhatikan masyrakatnya” Ungkap Armin
Sekretaris NasDem itu juga menegaskan, jika dalam waktu dekat ini ruas ini tidak segera diperbaiki itu artinya PT SGI sedang menghina rakyat disini dan pemerintah Kabupaten Ende
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Ende, Yanus Waro ketika dikonfirmasi liputanflores.com, mengatakan, setelah melihat langsung kondisi lapangan, maka dalam waktu dekat DPRD Ende akan mengundang para pihak terkait untuk membahas masalah tersebut.
“Nanti kita akan undang untuk membahas dan melihat kembali apa saja MoU antara pemda Ende dengan PT SGI supaya semuanya jelas. Apa saja tanggung jawab dari perusahaan untuk daerah ini akan dibahas semua disana,” tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan (KSE) PT SGI, Douglas Hutauruk mengakui bahwa, dampak terparah dari aktivitas pengeboran gas alam yakni merusak aspek lingkungan hidup yang ada. Menurutnya, semua aktivitas industri memiliki dampak dan resiko yang ditimbulkan.
Meski demikian, pihaknya telah mengontrol dengan baik dampak yang ditimbulkan dari aktivitas pengeboran sehingga tidak merugikan masyarakat yang ada di sekitar lokasi.
“Karena kalau terjadi bukan hanya masyarakat yang kena, kami pun juga kena. Terlebih saya sebagai praktisi K3L, berarti khianati profesi saya,” ungkapnya.
Terkait dengan permintaan untuk memperbaiki ruas jalan Saga-Sokoria yang rusak parah, kata Douglas, ia akan menyampaikan semua hal tersebut ke pimpinannya yang ada di Jakarta