LIPUTANFLORES.COM|ENDE, – Keterlambatan pembayaran gaji, insentif, dan jasa pelayanan tenaga kesehatan serta dokter di RSUD Ende sejak Desember 2024 hingga Februari 2025 mendapat perhatian serius dari anggota DPRD Ende, Anselmus Kaise, dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Anselmus menyoroti manajemen keuangan rumah sakit yang dinilainya buruk.
Menurutnya, sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), RSUD Ende seharusnya memiliki mekanisme pengelolaan anggaran yang lebih baik untuk menghindari keterlambatan pembayaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Neraca keuangan mereka buruk, tidak tahu harus dibayar kapan, dan seperti apa pengaturannya. Seharusnya, ini menjadi tanggung jawab manajerial seorang direktur rumah sakit,” tegas Anselmus saat dikonfirmasi LiputanFlores.com pada Rabu, 26 Februari 2025.
Ia bahkan menilai bahwa Direktur RSUD Ende, dr. Ester Puspita Jelita, gagal dalam mengelola rumah sakit dengan baik.
Menanggapi hal tersebut, dr. Ester Puspita Jelita menjelaskan bahwa keterlambatan pembayaran bukan disebabkan oleh masalah keuangan, melainkan kendala administrasi.
“Hari ini, Rabu 26 Februari 2025, kami sudah mulai membayarkan gaji, insentif, dan jasa pelayanan tenaga kesehatan serta dokter,” ujarnya.
Ia juga memastikan bahwa pelayanan kesehatan di RSUD Ende tetap berjalan normal dan tidak terganggu akibat keterlambatan pembayaran tersebut.
“Kami terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tambahnya.
Polemik ini menyoroti pentingnya perbaikan tata kelola keuangan di RSUD Ende agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.