LIPUTANFLORES.COM|ENDE, – Di bawah langit biru Ende yang cerah, Yosef Benediktus Badeoda melangkah mantap memasuki gedung DPRD Kabupaten Ende. Hari itu, ia bukan hanya datang sebagai tamu kehormatan, melainkan sebagai pemimpin baru yang diamanahkan rakyat.
Dalam pidato perdananya, ia mengusung semangat “Ende Baru,” sebuah janji perubahan yang terdengar menjanjikan.
Namun, seperti embun pagi yang tak selalu bertahan hingga siang, harapan akan perubahan itu diuji oleh kenyataan di lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sejarah mencatat, janji politik seringkali berakhir dalam tumpukan dokumen dan lembaran visi-misi yang tertinggal di laci birokrasi. Apakah kali ini akan berbeda?
Membangun dari Tantangan
Bupati Yosef mengawali kepemimpinannya dengan enam langkah strategis dan sebelas program prioritas. Dari peningkatan kualitas sumber daya manusia hingga kedaulatan pangan, energi, dan air—semuanya terdengar menjanjikan. Namun, Ende bukanlah kota dongeng yang hanya butuh mantra untuk berubah dalam semalam.
Tata kelola pemerintahan yang bersih, misalnya, masih menjadi pekerjaan rumah yang besar. Maladministrasi dan dugaan korupsi di berbagai sektor telah menjadi cerita lama yang terus terulang.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya