LIPUTANFLORES.COM|ENDE, – Hari itu, langit di atas Ende tampak cerah. Tapi di dalam RSUD Ende, realitasnya tidak selalu secerah itu. Suasana di Instalasi Gawat Darurat (IGD) terlihat sibuk, dengan pasien yang datang silih berganti. Di tengah kesibukan itu, langkah kaki yang tak biasa terdengar mendekat. Bupati Ende yang baru dilantik, Yosef Benediktus Badeoda, datang tanpa pemberitahuan.
Sidak ini bukan sekadar kunjungan seremonial. Yosef ingin melihat langsung bagaimana rumah sakit milik Pemkab Ende ini bekerja, bagaimana pasien dirawat, dan apakah janji pelayanan kesehatan yang layak benar-benar terwujud di tempat ini, Jumat 7 Maret 2025
Realitas di Balik Pintu RSUD Ende
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di ruang IGD, seorang pasien berbisik pelan kepada perawatnya. “Kapan saya bisa diperiksa, sudah dari tadi saya menunggu?” Suaranya nyaris tenggelam di antara bunyi peralatan medis dan percakapan petugas kesehatan.
Di ruang perawatan penyakit dalam, kondisi tidak jauh berbeda. Seorang pria berusia 50-an duduk di kursi dengan wajah lelah. Ia pasien BPJS, tapi hari itu ia harus mengeluarkan uang ekstra untuk membeli obat di luar rumah sakit karena stok habis. “Katanya BPJS, tapi kalau obatnya tidak ada, ya terpaksa beli sendiri,” keluhnya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya