LIPUTANFLORES.COM|ENDE, – Fenomena manipulasi nilai yang marak di media sosial mencerminkan ada masalah serius dalam sistem pendidikan Indonesia.
Praktik ini, yang sering dipertontonkan oleh guru-guru yang dengan bangga mengubah nilai siswa secara drastis, berpotensi merusak integritas pendidikan dan kualitas generasi masa depan.
Manipulasi nilai menciptakan budaya di mana angka lebih penting daripada proses pembelajaran yang sesungguhnya, menumbuhkan ketidakjujuran, serta merugikan siswa yang sungguh-sungguh berusaha.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ada beberapa faktor yang mendorong fenomena ini, termasuk obsesi terhadap angka, tekanan pada guru untuk mencapai target, serta sistem evaluasi yang belum holistik.
Dengan menilai siswa hanya berdasarkan angka, alih-alih kompetensi yang sesungguhnya, kita menciptakan lulusan yang tidak siap menghadapi dunia nyata, baik dalam pendidikan lanjutan maupun dunia kerja.
Konsekuensinya sangat serius. Pertama, kompetensi siswa terdegradasi, karena mereka tidak diberi kesempatan untuk belajar dari kesalahan.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya