LIPUTANFLORES.COM|KUPANG, – Tingginya angka kematian pekerja migran asal Nusa Tenggara Timur (NTT) selama tahun 2024 harusnya menjadi perhatian serius pemerintah
Setidaknya ada 125 pekerja migran dilaporkan meninggal dunia, sebagian besar bekerja di Malaysia melalui jalur non-prosedural atau ilegal.
Yonas Y. Bahan, Ketua Tim Perlindungan dan Pemberdayaan PMI, BP3MI NTT mengatakan, Kabupaten Malaka mencatatkan angka kematian terbanyak, yaitu 26 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sedangkan urutan kedua kasus kematian PMI yakni Kabupaten Belu dengan jumlah 15 kasus, disusul kabupaten Ende 14 kasus dan Kabupaten Flores Timur 13 Kasus.
Kasus – kasus ini harus menjadi perhatian serius pemerintah dan semua pihak
Kabupaten Belu, Ende, dan Flores Timur juga melaporkan kasus kematian, sementara beberapa kabupaten seperti Sabu Raijua dan Rote Ndao tidak memiliki kasus kematian pekerja migran.
NTT, yang merupakan salah satu provinsi dengan pengiriman pekerja migran terbanyak.
Diharapkan dapat memperhatikan perlindungan dan pendampingan bagi keluarga korban, serta mencegah kejadian serupa di masa depan.