LIPUTANFLORES|ENDE, – Para petani di desa Kanganara, Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih menggunakan metode pertanian konvensional dalam menggarap lahan baik ladang maupun sawah.
Hal ini diungkapkan salah satu petani di desa Kanganara, Aristo Beda kepada media ini melalui pesan Whatsapp rabu 8 Januari 2025 malam
Menurut Aristo Beda, metode pertanian konvensional mengandalkan peralatan seadanya, hal ini menyebabkan rendahnya produktivitas hasil panen
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menjelaskan, masyarakat desa Kanganara mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani
di atas lahan seluas kurang lebih 56 hektar sawah
Didesa Kanganara sendiri ada satu Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang terdiri dari enam Kelompok Tani (Poktan)
Namun dalam melakukan aktivitas sehari – hari petani setempat masih menggunakan alat-alat tradisional seperti cangkul, tofa, parang, sabit, dan sejenisnya
Petani kami kesulitan meningkatkan produktivitas hasil panen karena tidak memiliki akses ke teknologi pertanian modern
Halaman : 1 2 Selanjutnya