LIPUTANFLORES.COM|ENDE, – Masuknya tim transisi di panggung birokrasi Pemkab Ende, memantik lembaga DPRD Ende ambil sikap, setelah menerima informasi yang bersifat keluhan dari sejumlah pimpinan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) bahwa adanya upaya intervensi yang dilakukan tim tansisi ke urusan – urusan teknis dan substansi birokrasi.
Dari informasi tersebut, DPRD Ende sebagai mitra pemerintah tak mampu membungkam bahwa euforia tim transisi terlalu berlebihan, tanpa menyadari status formal yang melekat pada tim serampangan tersebut.
Hal ini disampaikan Siprianus Doi anggota DPRD kabupaten Ende dari fraksi Golkar, kepada liputanflores.com di kediamannya Jalan WZ. Yohanes sabtu, 25 Januari 2025
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sipri Doi mempertanyakan ke Tote dan Domi terkait regulasi yang dipakai untuk melegalkan tim transisi sehingga begitu nekad melakukan intervensi ke sejumlah pimpinan OPD.
Pemerintah Kabupaten Ende yang pada hakekat memiliki kualitas yang sudah teruji dalam kerja – kerja teknis maupun substansi birokrasi pemerintah.
Menurutnya, tim transisi tidak perlu terlibat terlalu jauh dalam urusan – urusan birokrasi Pemerintahan.
Karena secara garis komando pimpinan OPD itu adalah kaki tangan dan mata telinganya Bupati dan Wabup Ende terpilih dan terlantik.
Artinya, tim transisi tidak perlu meragu yang berlebihan.
Sipri mengatakan, bilamana upaya intervensi yang bertamengkan komunikasi program kerja terus dilakukan maka dirinya menyayangkan bahwa tindakan itu sudah menurunkan standar kualitas dan kapasitas dari seorang Tote sebagai praktisi hukum dan Domi sebagai mantan birokrat Pemerintah
Jika tindakan tak terpuji ini terus dilakukan tim transisi maka saya patut menyayangkan.
Kurang apa kualitas dan kapasitas yang dimiliki Bupati Tote dan Wabup Domi. Kurang apa kapasitas ke dua-nya itu, sampai bikin blunder semacam ini
Ia berharap tim transisi segera move on dalam melakukan kegaduhan macam ini.
Karena akan berdampak buruk pada penilaian publik, bahkan dari kegaudahan ini tidak memberikan edukasi kepada masyarakat yang mencintai Deo Do.
Saya berharap tim transisi segera move on bikin kegaduhan.
Karena tidakan intervensi macam ini hanya bikin asumsi publik berkembang semakin tidak terarah dan tidak berdampak edukatif pada masyarakat yang basis kemenangan Deo Do
Hal senanda dikisahkan Kader PKS, Chairul Anwar bahwa muculnya tim transisi di masa transit pergantian estafet kepemimpinan ke – tangan Tote dan Domi, telah bikin bluder.
Karena, kata dia secara kemitraan, Lembaga DPRD Ende memiliki posisi tawar bergaining dedengan Lembaga Eksekutif yang nanti akan dipimpin oleh Tote dan Domi.
Menurutnya, tim transisi tidak perlu masuk terlalu jauh dalam urusan eksekutif. Karena eksekutif itu adalah mitra DPRD Ende. Kalau pimpinan OPD terkait yang merasa diintervensi, curhat ke DPRD Ende, itu wajar. Karena eksekutif dan legislatif merupakan mitra sejajar.
Jadi apapun yang dilakukan oleh tim transisi masuk dalam urusan birokrasi itu tidak benar.
Apalagi, tim transisi tidak secara legitimasi tidak mengantongi legalitas. Ya sebaiknya move one saja