LIPUTANFLORES.COM|ENDE, – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ende turun ke jalan, mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) Ende untuk mengambil sikap tegas terhadap proyek panas bumi yang terus menuai penolakan. Namun, seperti yang sudah-sudah, Pemda memilih diam.
Aksi yang dimulai dengan long march dari Marga menuju Kantor Bupati Ende itu penuh dengan seruan protes. “Apakah mereka berpihak kepada rakyat atau membiarkan masyarakat terus hidup dalam kecemasan?” teriak Marselinus Erlan Le’u, Ketua PMKRI Cabang Ende, di depan massa aksi.
Setibanya di Kantor Bupati, harapan untuk berdialog dengan orang nomor satu di Ende sirna begitu saja. Bupati tidak berada di tempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tidak ada perwakilan resmi yang bersedia menemui demonstran. Yang tersisa hanyalah gedung kosong dan pertanyaan besar: ke mana perginya pemerintah saat rakyat butuh jawaban?
Perlawanan terhadap proyek panas bumi ini bukan sekadar aksi spontan mahasiswa. Uskup Agung Ende, Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD, telah menyatakan sikap tegas menolak proyek tersebut dalam pertemuan dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta PT PLN pada 15 Maret 2025.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya