PPMAN Duga Diskriminasi Polisi dalam Kasus Masyarakat Adat di Sikka

Avatar photo

- Redaksi

Kamis, 20 Maret 2025 - 11:14 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Reporter : Arkadeus Aku Suka Editor : Redaksi Dibaca 535 Kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua PPMAN Syamsul Alam Agus ketika mendampingi klien di Polres Sikka

Ketua PPMAN Syamsul Alam Agus ketika mendampingi klien di Polres Sikka

LIPUTANFLORES.COM|SIKKA, – Perhimpunan Pembela Masyarakat Adat Nusantara (PPMAN) menyoroti dugaan diskriminasi yang dilakukan oleh Kepolisian Resor (Polres) Sikka dalam menangani kasus-kasus yang dilaporkan oleh Masyarakat Adat Suku Soge Natarmage dan Suku Goban Runut.

Ketua PPMAN, Syamsul Alam Agus, SH, menyatakan bahwa laporan pidana dari masyarakat adat terkait konflik lahan, perusakan rumah warga, serta tindakan kekerasan sering kali diabaikan oleh aparat kepolisian.

Baca Juga :  Polres Manggarai Barat Gelar Upacara Pelepasan Purna Bakti Kompol Roberth Melkianus Bolle

Sementara itu, laporan dari pihak PT Krisrama justru ditindaklanjuti dengan cepat dan sigap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dalam beberapa kasus, kami juga melihat adanya tindakan represif terhadap warga masyarakat adat yang berjuang mempertahankan hak-haknya,” ujar Syamsul Alam.

Ketimpangan Hukum dan Upaya Investigasi

Baca Juga :  Pemkab Ende Naikkan Target PAD Jadi Rp 115 Miliar Tanpa Persetujuan DPRD, Ini Respons Pansus

PPMAN menilai praktik ini melanggar prinsip keadilan dan kesetaraan di hadapan hukum.

Koordinator PPMAN Bali-Nusa Tenggara, Martin Salu, SH, menegaskan bahwa penyelidikan terhadap kasus masyarakat adat harus dilakukan secara independen dan bebas dari intervensi pihak luar.

Berita Terkait

Pemkab Lembata Gandeng RRI untuk Promosi Budaya dan Pariwisata Lewat Siaran Edukatif
Panen Perdana Cabai, Polsek Ndona Dukung Ketahanan Pangan di Ende
Dr. Domi Mere Dinilai Layak Pimpin Golkar Ende
Bupati Lembata Hadiri Acara Perpisahan Pastor Antoni di Paroki Santo Fransiskus de Sales
Festival Ende Lio Nage 2025, Kolaborasi Budaya dan Pendidikan Meriahkan Hardiknas
Gubernur Melki Laka Lena Fokus Kembangkan Pariwisata NTT Berbasis Desa dan Berkelanjutan
Spirit Kartini 2025, Emansipasi Perempuan Menjadi Suluh Kemajuan Bangsa
KM. Awu Jadi Primadona Arus Mudik & Balik Lebaran 2025
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Berita Terkait

Sabtu, 26 April 2025 - 12:16 WITA

Pemkab Lembata Gandeng RRI untuk Promosi Budaya dan Pariwisata Lewat Siaran Edukatif

Sabtu, 26 April 2025 - 08:55 WITA

Panen Perdana Cabai, Polsek Ndona Dukung Ketahanan Pangan di Ende

Jumat, 25 April 2025 - 07:51 WITA

Dr. Domi Mere Dinilai Layak Pimpin Golkar Ende

Kamis, 24 April 2025 - 19:49 WITA

Bupati Lembata Hadiri Acara Perpisahan Pastor Antoni di Paroki Santo Fransiskus de Sales

Rabu, 23 April 2025 - 10:47 WITA

Gubernur Melki Laka Lena Fokus Kembangkan Pariwisata NTT Berbasis Desa dan Berkelanjutan

Senin, 21 April 2025 - 15:41 WITA

Spirit Kartini 2025, Emansipasi Perempuan Menjadi Suluh Kemajuan Bangsa

Selasa, 15 April 2025 - 19:00 WITA

KM. Awu Jadi Primadona Arus Mudik & Balik Lebaran 2025

Selasa, 15 April 2025 - 17:47 WITA

Polres Ende Laksanakan Operasi Semana Santa Turangga 2025 Demi Pengamanan Paskah di NTT

Berita Terbaru

Adrianus So, Simpatisan Partai Golkar Kabupaten Ende/Foto ; Dokpri

Regional

Dr. Domi Mere Dinilai Layak Pimpin Golkar Ende

Jumat, 25 Apr 2025 - 07:51 WITA