LIPUTANFLORES.COM|ENDE, – Upaya mendorong energi hijau berbasis pertanian terus digalakkan di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Salah satu langkah strategis yang tengah dikembangkan adalah pemanfaatan kayu gamal sebagai sumber biomassa untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Wakil Ketua I Komite II DPD RI, Angelius Wake Kako, mengungkapkan bahwa potensi gamal di NTT, khususnya di Kabupaten Ende, sangat besar dan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami baru saja menerima hasil pengujian bahwa wood chips gamal yang dikeringkan memiliki nilai kalori mencapai 4.600 kkal/kg, mendekati kualitas batubara,” ujar Angelo saat menghadiri Rapat Koordinasi Hilirisasi Sumber Daya Pertanian Wilayah Kabupaten Ende, Sabtu (15/3/2025).
Dengan angka tersebut, gamal berpotensi menjadi substitusi batubara yang selama ini digunakan oleh PLTU Ropa di Ende dan PLTU Bolok di Kupang.
Abraham Runga, perwakilan PT Flores Inti Pangan, menyatakan bahwa perusahaan siap mendukung penuh pengembangan biomassa ini.
“Batas minimal kalori biomassa yang diterima PLTU Ropa dan Bolok adalah 3.487 kkal/kg. Dengan nilai kalori gamal yang lebih tinggi, ini menjadi peluang besar bagi NTT untuk berkontribusi dalam transisi energi bersih,” jelasnya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya