LIPUTANFLORES.COM|SIKKA, – Langit siang itu cerah. Riak kecil di Pantai Harapan Jaya, Desa Waiara, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, terlihat biasa saja. Tak ada yang menyangka, gelombang kecil yang mengelus bibir pantai akan menjadi saksi bisu tragedi yang merenggut nyawa seorang bocah 9 tahun.
Aprilino A.S., seorang pelajar kelas 3 SD asal Desa Seusina, berangkat ke pantai bersama delapan teman dan saudaranya. Sebuah rencana sederhana untuk menikmati sore berubah menjadi kepanikan. Sekitar pukul 15.20 WITA, tubuh kecilnya ditemukan mengambang di dasar laut. Terlambat.
Perjalanan ke Pantai yang Berujung Duka
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Siang itu, rombongan remaja dan anak-anak dari Kampung Watuwekak berangkat menuju Pantai Harapan Jaya. Salah satu saksi, Blasius Marianus Dokubani (17), mengaku sempat melarang Aprilino ikut. “Saya bilang jangan ikut, tapi dia bilang mamanya sudah izinkan,” tuturnya.
Setiba di pantai, mereka langsung berlarian ke air. Ombak tenang, cuaca bersahabat. Setidaknya, itulah yang mereka kira. Namun, hanya dalam waktu setengah jam, suasana berubah. Aprilino menghilang dari pandangan.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya