Korea Utara Miliki Pendekatan Berbeda Terhadap Agama

Avatar photo

- Redaksi

Minggu, 15 Desember 2024 - 18:43 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Reporter : Arkadeus Aku Suka Editor : Redaksi Dibaca 268 Kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : Ilustrasi/Reuters/Google

Foto : Ilustrasi/Reuters/Google

LIPUTANFLORES.COM|JAKARTA, – Korea Utara memiliki pendekatan yang sangat berbeda terhadap agama dibandingkan banyak negara lain.

Meskipun sejarah mencatat bahwa negara ini pernah memiliki komunitas Kristiani yang cukup signifikan, terutama sebelum Perang Korea, situasi saat ini sangat berbeda.

Sistem pemerintahan komunis yang diterapkan sejak era Kim Il Sung menghapus kebebasan beragama hampir sepenuhnya, menjadikan paham atheisme sebagai ideologi utama negara.

Alasan Agama Dilarang di Korea Utara

Kultus Kepribadian
Pemimpin Korea Utara, terutama keluarga Kim, diposisikan sebagai figur yang hampir “ilahiah” di mata masyarakat. Segala bentuk keyakinan lain dianggap ancaman terhadap kesetiaan rakyat kepada negara dan pemimpinnya.

Kontrol Sosial
Agama dianggap bisa menjadi saluran untuk melawan rezim. Larangan beragama memungkinkan pemerintah mengontrol penuh ideologi rakyatnya tanpa risiko munculnya oposisi berbasis keyakinan.

Baca Juga :  Paus Fransiskus Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun Setelah Rayakan Paskah

Kristiani di Korea Utara
Meskipun gereja-gereja yang dikontrol negara masih ada, mereka lebih berfungsi sebagai alat propaganda untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Korea Utara menghormati kebebasan beragama.

Berita Terkait

Paus Fransiskus Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun Setelah Rayakan Paskah
Paus Fransiskus Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun, Dunia Berduka
Manchester City Tumbang 2-3 dari Real Madrid, Guardiola Soroti Keputusan Buruk
Sekjen Kementrian Pendidikan Madagaskar Kunjungi SMAK Frateran Surabaya, Ini Kesannya
Paus Fransiskus Terima Kunjungan Perdana Menteri Sementara Lebanon Najib Mikati Bahas Isu Penting di Lebanon
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Berita Terkait

Sabtu, 26 April 2025 - 12:16 WITA

Pemkab Lembata Gandeng RRI untuk Promosi Budaya dan Pariwisata Lewat Siaran Edukatif

Sabtu, 26 April 2025 - 08:55 WITA

Panen Perdana Cabai, Polsek Ndona Dukung Ketahanan Pangan di Ende

Jumat, 25 April 2025 - 07:51 WITA

Dr. Domi Mere Dinilai Layak Pimpin Golkar Ende

Kamis, 24 April 2025 - 19:49 WITA

Bupati Lembata Hadiri Acara Perpisahan Pastor Antoni di Paroki Santo Fransiskus de Sales

Rabu, 23 April 2025 - 10:47 WITA

Gubernur Melki Laka Lena Fokus Kembangkan Pariwisata NTT Berbasis Desa dan Berkelanjutan

Senin, 21 April 2025 - 15:41 WITA

Spirit Kartini 2025, Emansipasi Perempuan Menjadi Suluh Kemajuan Bangsa

Selasa, 15 April 2025 - 19:00 WITA

KM. Awu Jadi Primadona Arus Mudik & Balik Lebaran 2025

Selasa, 15 April 2025 - 17:47 WITA

Polres Ende Laksanakan Operasi Semana Santa Turangga 2025 Demi Pengamanan Paskah di NTT

Berita Terbaru

Adrianus So, Simpatisan Partai Golkar Kabupaten Ende/Foto ; Dokpri

Regional

Dr. Domi Mere Dinilai Layak Pimpin Golkar Ende

Jumat, 25 Apr 2025 - 07:51 WITA