Penolakan Proyek Geothermal di Flores Kian Menguat, FKKF Sebut Rakyat Selalu Jadi Korban

Avatar photo

- Redaksi

Jumat, 11 April 2025 - 08:55 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Reporter : Arkadeus Aku Suka Editor : Redaksi Dibaca 261 Kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Marselinus Ado Wawo, SH, Ketua Umum FKKF/ Ket Foto ; Che

Marselinus Ado Wawo, SH, Ketua Umum FKKF/ Ket Foto ; Che

LIPUTANFLORES.COM|JAKARTA, – Forum Komunikasi dan Advokasi Komunitas Flobamora (FKKF) Jakarta kembali angkat bicara soal proyek geothermal di Flores.

Dalam pernyataan resmi pada Kamis (10/4/2025), Ketua Umum FKKF, Marsellinus Ado Wawo, S.H, menegaskan bahwa proyek berbasis panas bumi ini lebih menguntungkan pengusaha dan penguasa ketimbang rakyat lokal.

“Rakyat hanya jadi objek pembangunan dan justru menderita dampak jangka panjang,” kata Marsell.

Menurut FKKF, pembangunan proyek geothermal di Flores telah mengabaikan kondisi geografis pulau yang rentan dan memiliki lahan pertanian yang terbatas.

Selain merusak ekosistem, proyek ini juga berdampak pada struktur adat dan kehidupan sosial masyarakat.

“Flores berada di ring of fire. Proyek seperti ini justru bisa memicu gempa dan mencemari lingkungan,” ujarnya.

Baca Juga :  Ini Doa Untuk Buka Puasa Dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Marsell juga menyoroti pentingnya mempertahankan tanah sebagai sumber penghidupan rakyat.

“Tanah adalah segalanya. Kehilangan tanah berarti kehilangan masa depan,” jelasnya.

Ia menegaskan, kebutuhan energi bisa dipenuhi dari sumber lain seperti tenaga surya, angin, arus laut, atau biomassa—tanpa mengorbankan ruang hidup masyarakat adat.

Berita Terkait

Paus Fransiskus Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun Setelah Rayakan Paskah
Paus Fransiskus Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun, Dunia Berduka
RAKERNAS AMAN VIII, Masyarakat Adat Bangkit Melawan Pembangunan yang Merusak
PMKRI Ende Resmi Laporkan Dugaan Korupsi ke KPK, Mabes Polri, dan Kejaksaan Agung
Kurs Dolar AS Tembus Rp 17.000, Rupiah Melemah Akibat Tarif Impor AS
Gapmmi Desak Pemerintah Hadapi Tarif Impor AS 32% terhadap Produk Makanan dan Minuman Indonesia
Harga Emas Anjlok Tajam Akibat Tekanan Pasar Saham dan Kuatnya Dolar AS
Kapal Induk Otonom, Masa Depan Pertahanan Maritim Indonesia
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Berita Terkait

Sabtu, 26 April 2025 - 12:16 WITA

Pemkab Lembata Gandeng RRI untuk Promosi Budaya dan Pariwisata Lewat Siaran Edukatif

Sabtu, 26 April 2025 - 08:55 WITA

Panen Perdana Cabai, Polsek Ndona Dukung Ketahanan Pangan di Ende

Jumat, 25 April 2025 - 07:51 WITA

Dr. Domi Mere Dinilai Layak Pimpin Golkar Ende

Kamis, 24 April 2025 - 19:49 WITA

Bupati Lembata Hadiri Acara Perpisahan Pastor Antoni di Paroki Santo Fransiskus de Sales

Rabu, 23 April 2025 - 10:47 WITA

Gubernur Melki Laka Lena Fokus Kembangkan Pariwisata NTT Berbasis Desa dan Berkelanjutan

Senin, 21 April 2025 - 15:41 WITA

Spirit Kartini 2025, Emansipasi Perempuan Menjadi Suluh Kemajuan Bangsa

Selasa, 15 April 2025 - 19:00 WITA

KM. Awu Jadi Primadona Arus Mudik & Balik Lebaran 2025

Selasa, 15 April 2025 - 17:47 WITA

Polres Ende Laksanakan Operasi Semana Santa Turangga 2025 Demi Pengamanan Paskah di NTT

Berita Terbaru

Adrianus So, Simpatisan Partai Golkar Kabupaten Ende/Foto ; Dokpri

Regional

Dr. Domi Mere Dinilai Layak Pimpin Golkar Ende

Jumat, 25 Apr 2025 - 07:51 WITA